Wajah Baru Pustakawan di Era Digital

Abad 21 mengisyaratkan pada perubahan besar seperti munculnya teknologi baru, perubahan prilaku dalam pencarian informasi, dan lain sebagainya yang menawarkan kemudahan kebutuhan tiap individu. Memang dengan adanya perubahan yang terus berkembang tak bisa dihindari beglitu saja, ketersedian berbagai sumber informasi kian meningkat dalam berbagai bidang serta dengan jumlah yang terus meluas. Kehadiran TIK telah mengubah segala aspek bidang, tak terkecuali pada perpustakaan, khususnya pustakawan. Pustakawan kini dituntut untuk siap menghadapi tantangan baru yang diciptakan oleh pengaruh teknologi ini. Memiliki rasa percaya diri dan loyalitas yang baik merupakan bagian penting dalam  mempersiapkan diri untuk era baru ini. Sudah pasti, berurusan dengan yang berbau teknologi dan mengelolanya secara efektif hal yang dituntut pula dalam memainkan peran ganda di abad ke-21.

Tulisan ini bersumber dari e-journal UIN Jakarta yang ditulis oleh Jamridafrizal, S,Ag.,S,S. M.Hum dengan judul asli “Siapkah Pustakawan Menghadapi Era Digital ?” – Jurnal Al-MaktabahVol. 16, No. 1, Desember 2017. Secara keseluruhan, tulisan ini menyajikan sebuah pemikiran hal-hal yang harus dilakukan oleh pustakawan masa kini, agar kedepannya mereka dapat menjadi panutan yang baik bagi pemustaka millennial sebagai jembatan harapan pustakawan masa depan. melalui tulisannya, penulis jurnal ini mengibaratkan seperti :

“Upaya agar gunung karang kokoh yang tak goyah ditiup angin dan badai, bisa dilebur menjadi onggokan gurun pasir yang dapat dijadikan materi untuk membangun sebuah harapan baru dalam mendirikan sebuah bangunan yang indah, menarik dan menjadikan para pengguna merasa nyaman, serta pengelolaannya secara psikologi tidak merasa menjadi sekelompok orang yang tersingkir dari persaingan global yang semakin menggila.”  

Langkah yang begitu cepat akan derasnya kemajuan teknologi, menantang pelatihan dan keterampilan pustakawan itu sendiri. Momok seorang pustakawan yang berurusan dengan tumpukan buku saja sudah tak berlaku lagi di zaman sekarang. Hal yang perlu digaris bawahi, di abad ke-21 ini perpustakaan sedang menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dari beberapa sektor masyarakat pengetahuan. Transformasi perpustakaan juga menggeser merubah pola pikir yang salah dan tidak tepat tentang perpustakaan masa kini. Dari sumber laporan di tahun 2013, IFLA telah mengindentifikasikan lima tren tingkat tinggi di abad 21 yang menjadi tantangan banyak pihak, diantaranya: akses informasi, pendidikan, privasi, bentuk-bentuk baru (digital), dan transformasi teknologi. Dengan adanya tranformasi perpustakaan, dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai, dampak, dan layanan yang diberikan oleh para professional perpustakaan berbagai jenisnya.

Menurut para pakar yang terdiri dari Fourie, Denise K, dan Nancy Loe, ketiganya melampirkan beberapa daftar jabatan dan pekerjaan pustakawan yyang disusun berdasarkan 10 kelompok profesi Pustakawan di abad ke-21, diantaranya terdapat:

1. Pustakawan Referensi dan Penelitian 
2. Pustakawan Pelayanan Publik
3. Pustakawan Layanan Teknis
4. Pustakawan Serials
5. Pustakawan Katalogisasi
6. Pustakawan Sistem
7. Pustakawan Koleksi Khusus
8. Pustakawan Layanan Digital
9. Pustakawan Sekolah
10. Direktur Perpustakaan

Sejatinya sebagai pustakawan harus berusaha meraba masa depan dengan kemajuan perkembangan yang ada. Memahami pula kondisi saat ini dapat menuju eksplorasi di masa yang akan datang. Kesadaran dan pemahaman tentang tren masa kini terbantu dalam merencanakan tugas pustakwan yang lebih baik. Pustakawan masa kini juga harus berperan aktif dalam arus perubahan untuk membentuk masyarakat yang cerdas berinformasi.

 “Siapkah Pustakawan Menghadapi Era Digital ?” – Jurnal Al-Maktabah Vol. 16, No. 1

Isi artikel-jurnal lebih lengkap dan jelas pemaparannya, kalian dapat membaca dan mengaksesnya di sini! http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/8087/4397
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan bernilai positif😉