Assalamualaikum Wr. Wb!!!
Dengan sangat bangga tentunya, seorang tami akhirnya bisa punya blog sendiri!! (HAHAHA tepuk tangan dong). Di awal pertemuan tulisanku pagi ini, aku akan memberi informasi sedikit mengenai perjalananku ke sebuah tempat di dekat Jakarta yang masih asri dan memiliki keindahan panorama yang cukup kontras. Dimana lagi kalo bukan di Kota Hujan - Bogor. Yaps, kurasa judul diatas sudah mencakup terkait apa yang akan aku sampaikan. Tulisan ini cocok sekali dijadikan referensi destinasi wisata untuk kalian yang “KURANG PIKNIK” / mungkin butuh suasana yang adem, tenang dan jauh dari kebisingan Jakarta dan sekitarnya. Langsung aja daripada banyak cingcong, disimak terus ๐ *cekidot*
Julukan “curug” sepertinya sudah terkenal didaerah Bogor karena memang bogor sendiri dekat dengan daerah pegunungan yang banyak menghasilkan sumber mata air. Curug sendiri berasal dari Bahasa sunda yang memiliki makna air terjun. Ohiya, curug yang aku datangi pada 19 Agustus tahun ini berlokasi di Kampung Suka Asih, Desa Cibitung namanya Curug Cikuluwung. Aku pergi mengunjungi curug tersebut bersama dengan 6 orang teman SMAku. Bisa dibilang Curug Cikuluwung ini tergolong masih baru karena baru dibuka sekitar awal tahun ini. Semua berawal ketika, teman sebayaku menemukan thread di beranda twitter yang menampilkan gambar-gambar air terjun yang memukau mata. Melihat informasi tadi, timbul lah rasa antusias dan penasaran kami untuk sesegera mungkin pergi kesana. Mengingat akses dari rumah kami ke TKP memakan waktu cukup banyak yakni selama 3 jam, sehingga kami memutuskan untuk pergi naik mobil agar tidak terlalu lama berada diperjalanan sekaligus agar kami dapat menikmati setiap moment bersama (HAHA sepik dikit, padahal mah biar gak cape aja panas-panasan).
Pukul 06.30 WIB aku dan teman-temanku siap berangkat ke Curug Cikuluwung dengan membawa berbekalan dan perlengkapan ransel. Kami memang sengaja untuk berangkat pagi agar terhindar dari kemacetan Jakarta. Sekitar pukul 10.00 WIB kami tiba di area parkir Curug Cikuluwung, dan ketika turun dari mobil kami langsung disambut oleh seorang bapak yang kelihatannya ialah warga desa setempat sekaligus pemandu wisata. Yup guys, jadi Curug Cikuluwung ini emang berada ditengah-tengah wilayah permukiman warga dan emang agak sulit sih menemukannya karena beneran nyempil banget. Tapi tenang aja, ketika sudah hampir dekat dengan area curug kalian bisa bertanya dengan orang sekitar karena memang tempat ini sudah banyak diketahui oleh warga sekitar. Sebelum memasuki area wisata, kami diberi arahan dan peringatan dahulu selama berada di area curug, diantara yang disampaikan terkait;
- Selalu menjaga kebersihan selama di area Wisata Curug Cikuluwung.
- Sangat dilarang bagi yang menggunakan baju berwarna merah untuk berenang.
- Adanya larangan bagi wanita yang sedang halangan untuk berenang.
- Adanya larangan berenang di kolam pertama yang memiliki pusaran air yang kedalamannya tidak diketahui.
- Tidak diperkenankan membawa makan dan minuman kedalam area wisata.
- Jarak lokasi dari area parkir ke Curug Cikuluwung masih harus ditempuh sekitar 10 menit, sehingga nantinya kami akan didampingi dan dibantu menelusuri jalan setapak bersama 2 adik kecil yang kira-kira usianya 7 tahun.
|
infrastruktur tebing curug |
|
Curug Cikuluwung 1 |
Curug Cikuluwung memiliki keunikan tersendiri dalam kajian arsitekturnya, disetiap sisi kanan dan kirinya dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan airnya berwarna hijau kebiru-biruan mirip seperti di Green Canyon (hehehe tapi ini versi diwilayahnya bogornya loh – jangan dihujat). Perlu kalian ketahui, suara desiran air terjun yang turun ini membuat hati dan tubuh ini serasa tenang dan rileks. Seakan aku bisa melupakan sejenak tugas-tugas pekerjaan rumah yang ku lakoni ketika masa liburan semester (read: jadi babu wkwk). Lokasi Curug Cikuluwung ini terbagi menjadi 2 bagian yakni Curug Cikuluwung 1 dan 2, namun menurut pemandu wisata mereka menyarankan kami untuk pergi ke Curug Cikuluwung 1. Alasannya? karena rombongan kami telah lulus uji artinya diantara kami tidak ada yang melanggar poin-poin diatas. Alhamdulillah…
Untuk harga tiket masuknya satu kepala dikenakan tarif sebesar Rp. 15.000,- (ini sudah termaksud pelampung ya) karena menurut pengelola Curug Cikuluwung, pelampung ini ialah upaya untuk meminimalisir tingkat pengunjung yang tenggelam akibat tidak bisa berenang atau bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga setiap pengunjung memang wajib memakainya. Tujuannya yo sudah pasti biar aman dan selamat toh!!! Nah lumayan cocok bukan buat kantong mahasiswa.
|
Pemakaian pelampung yang dipakai oleh rekanku |
Kabar gembira lainnya yang tak kalah menarik, fasilitas yang disediakan di Curug Cikuluwung menurutku sudah terbilang cukup baik loh. Kerjasama antar warga disini terlihat signifikan, antar warganya saling bergotong royong untuk membantu meningkatkan kebutuhan dari para wisatawan. Aku dapat merasakannya, mulai dari tersedia banyak MCK yang tersebar diluar loket masuk dan menurutku toiletnya juga bukan sembarang toilet yang dibuat secara asal, namun benar-benar dirawat dengan bersih sehingga kita tidak perlu merasa takut dan jijik. Selain itu terdapat mushola yang dibuat cukup unik yakni dari bahan dasarnya bambu yang dibuat seperti rumah panggung yang dilengkapi dengan mukena, sarung, dan sajaddah (huhu maaf gengs tidak sempat ku ambil gambarnya).
Masih ada satu lagi nih informasi penting selama kalian disana, pastikan kamu memakai alas kaki/ sepatu yang tidak licin yah kalo kamu ragu, takut jatuh/ terpeleset, lepas aja sandal atau sepatumu alias menyusurinya dengan nyeker. Perhatikan langkah kakimu juga selama menginjak batu tiap batunya (hehe agar enggak salah langkah aja wkwk lucu lo ah). Mengingat disana aksesnya cukup terjal dan curam aku kurang menyarankan kalo diantara kalian membawa orang tua, nenek-kakek, dan orang yang memiliki penyakit serius kelokasi ini. Bukan maksud ingin meremehkan tapi serius ini beneran gak disarankan. Tapi untuk kamu yang punya jiwa adrenalin yang tinggi cocok banget loh sama tempat-tempat yang menguji keberanianmu dan menantang. Percayalah, menurutku perjuangan yang dilalui semua itu akan terbayarkan kok sama hasil keindahan yang didapat. Apalagi kita bisa mengabadikan moment tersebut dengan hasil jepretan yang bagus WKWKWK.
|
Enjoy the view
|
Kampung Suka Asih Desa Cibitung, Pamijahan merupakan satu dari berbagai macam banyaknya lokasi curug yang berada di wilayah Bogor. Bisa dibilang Curug Cikuluwung ini masih sangat terjaga kealamiahnya dengan terdapat peringatan untuk tidak diwajibkan membawa makanan minuman dan bagi wanita yang sedang berhalangan sangat dilarang untuk menikmati segarnya air terjun ini, dll. Hal tersebut dibentuk semata-mata tentu untuk menjaga kemurnian dan keasriannya. Keindahan alam di Indonesia memang sudah tak dapat diragukan lagi bukan? Sang pencipta telah mengatur sedemikian rupa agar isi dunia ini tetap terlihat indah dan elok, sudah sepatutnya sebagai seorang hamba yang termasuk kedalam bagian bumi ini dapat mensyukuri dan menjaganya. So, gimana gaes? Tertarik untuk datang mencobanya? Semoga tulisan pertamaku ini, dapat bermanfaat dan bernilai positif untuk kalian yang membacanya. Sekian dan terima kasih! ๐
Tulisannya sangat menginspirasi dan dan informatif ๐๐
ReplyDeleteLanjutkan perjuangan sis ๐
Hi, masyaallah. terimakasih banyak ya๐๐ป Sip jangan lupa subscribe yaa
DeleteAdem banget liat nyaa, btw aku udah pernah ke sini dan bener bagus banget tempat nya . Sukaaaaa
ReplyDeleteRecommended banget yaa buat kaula muda!!! :)
DeleteIh jadi pengen jalan2 ke curug
ReplyDeleteNice Share๐
ReplyDeleteThanks Arnes! ๐
DeleteMaasyallah indah bangettttt
ReplyDeleteMantapssss oke banget curugnya !
ReplyDeleteHi, pastinya. Terimakasih sudah mampir sebelumnya๐
DeleteBagus banget curugnya ajak aku dong kesitu
ReplyDeletekeren banget ya tempatnya kak
ReplyDeleteModern Industrial Estate